Iwan Tirta Perancang Batik Modern. Rancangan beliau sangat di gemari oleh anak muda dan sangat banyak pesohor yang telah menggunakan rancangan beliau khususnya busana batik. Bahkan Almarhum Presiden Soeharto banyak mengoleksi dan menggunakan baju batik rancangan Iwan Tirta.
Iwan Tirta lahir di Blora 15 April 1935, Jawa Tengah. Beliau lahir dari Pasangan Sunda dan Minang dengan nama Nusjirwan Tirtaamidjaja.
Nama orang tua Mohamad Husein Tirtaamidjaja, beliau lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana Hukum. Kemudian melanjutkan Sekolah S2 di luar negeri, nasib membawanya ke dunia Batik.
Selanjutnya beliau berkecimpung dalam dunia batik yang membesarkan namanya yaitu salah satu perancang batik modern di Indonesia.
Presiden Afrika Selatan yang baru meninggal yaitu Nelson Mandela telah banyak menggunakan baju rancangan Iwan Tirta. Rata-rata batik yang digunakan Nelson Mandela adalah rancangan Iwan Tirta.
Beliau Meninggal dalam usia 75Tahun di Mentang, di Rumah Sakit Abdi Waluyo. Iwan Tirta memang sudah tiada. Tapi rancangan-rancangannya akan selalu hidup, menjadi inspirasi perancang-perancang muda Indonesia.
Iwan Tirta di kenal sangat telaten dalam mengurus batik, menciptakan ide-ide baru sehingga rancangannya sangat di gemari oleh anak muda.
Beliau sangat berjasa dalam mengenalkan batik kedalam negeri dan mancanegara. Sehingga sangat banyak dari masyarakat luar yang telah menggunakan batik, pada akhirnya, UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia. (Heritage).
Pada tahun 1994, Pada sidang anggota APEC, semua kepala negara (kepala pemerintahan) yang hadir menggunakan batik rancangan Iwan Tirta.
Sampai sekarang masih sangat banyak yang menggunakan batik rancangan beliau, dan telah di perjual belikan secara bebas, baik pada toko offline atau pun toko batik online.
Iwan Tirta adalah panutan para perancang – perancang muda Indonesia, beliau menjadi benang merah dalam perkembangan batik modern hingga menyebar dan terkenal ke seluruh dunia.
Ada sekitar 10.000 motif batik yang telah di wariskan Iwan Tirta untuk kita, Warisan beliau telah banyak di simpan dalam museum.
Beliau sangat memahami Filosofi batik, batik tidak pernah menanggalkan motif kuno yang terdapat pada batik. Beliau mengembangkannya dengan tidak meninggalkan identitas batik asli terdahulu.
Setelah berjuang dalam mengatasi penyakitnya, beliau meninggal dalam usia 75 tahun dan di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) karet bivak Jakarta.